Pentingnya Memahami Perilaku Konsumen dalam Melakukan Kegiatan Pemasaran
Model Hirarki AIDA yang dikemukakakan Kotler (2016) mengembangkan tahap perhatian (Attention), yaitu kesadaran atau munculnya pengetahuan konsumen akan eksistensi suatu produk (barang/jasa). Jika banyak konsumen yang tidak menyadari suatu produk, maka tugas pemasar disini adalah membangunkan kesadaran konsumen akan produknya. Pemasar juga bisa bekerja sama dengan agency digital jasa social media marketing untuk membantu mengelola komunikasi pemasar di media sosial. Selanjutnya tahap minat (Interest) yaitu munculnya ketertarikan konsumen terhadap produk yang ditawarkan, disini konsumen telah menyadari keberadaan produk dan tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai produk yang ditawarkan. Tahap keinginan (Desire) yaitu semakin bertambah keinginan konsumen (minat) untuk membeli suatu produk, karena ia telah dibekali oleh pengetahuan yang cukup memadai mengenai produk tersebut.
Pada umumnya perusahaan yang berfokus pada pelanggan telah berhasil dalam menarik pelanggan, dan bukan hanya berhasil mengenalkan produknya ke pasar sasaran, tetapi merekapun terampil dalam merekayasa produk. Rekayasa produk dalam memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen perlu diadakan riset pemasaran untuk mendapatkan dan mengetahui informasi tentang apa yang menjadi motivasi mereka dalam melakukan pembelian. Perusahaan harus mengetahui keputusan pembelian yang dilakukan konsumen.
Pada tahap keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Keller (2016: 184) akan melalui tahap 5 tahap. Tahap pertama pengenalan masalah yaitu tahap dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan ransangan internal salah satu dari kebutuhan normal seseorang-rasa lapar, haus, seks-naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal. Tahap pencarian informasi merupakan tahap konsumen sering mencari jumlah informasi yang terbatas.Survey memperlihatkan bahwa untuk barang tahan lama, setengah dari semua konsumen hanya melihat satu toko dan hanya 30 persen yang terlihat lebih dari satu merek peralatan.
Pada tahap evaluasi alternatif menunjukkan beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami evaluasi, pertama konsumen berusahan memuaskan sebutuhan kebutuhan, kedua konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. Selanjutnya tahap memutuskan pembelian. Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling di sukai. Peran digital agency yang menawarkan layanan jasa social media marketing juga begitu berpengaruh dalam membangun merek di media sosial.
0 komentar:
Posting Komentar