Model Sepatu Pantofel Pria Berdasarkan Tingkat Keformalannya
Waktu bertemu dengan client atau hadir pesta, pria butuh mengawasi tampilan supaya tampak profesional. Tidak hanya arloji, mode sepatu pantofel pria juga wajar memperoleh perhatian.
Yang Butuh Kamu Tahu Mengenai Sepatu Pantofel Laki Laki
Dengar kata pantofel, Kamu tentu langsung memikirkan alas kaki resmi yang seringkali digunakan untuk kerja. Nyatanya, pengertiannya yang sebetulnya justru lumayan sederhana.
Menurut KBBI, ini berarti alas kaki yang sisi atasnya tertutup (tanpa ada tali), gampang digunakan serta dilepaskan. Pemahaman ini hampir serupa dengan arti dalam bahasa aslinya.
Diambil dari bahasa Belanda “Pantoffel“, ini berarti alas kaki leher rendah yang dapat digunakan serta dilepaskan dengan gampang. Umumnya, dia seringkali digunakan di ruang, bukan di lapangan.
Akan tetapi, sepatu pantofel pria di Indondesia memang lebih sama dengan yang digunakan untuk acara-acara sah. Di luar negeri, alas kaki mode ini biasa dikatakan sebagai dress shoes.
Type serta Mode Sepatu Pantofel Pria
Tidak hanya sama dengan normalitas, dress shoes pun lekat dengan bahan kulit serta ujung toe box berupa kotak. Tidak bingung bila kesan-kesan kaku serta kuno sering menyertainya.
Walau sebenarnya, model sepatu safety pantofel pria berlainan berdasar pada tingkat keformalannya. Kamu juga masih dapat tampil bagus tanpa ada tampak kaku menggunakannya.
Beberapa mode sepatu pantofel lelaki ini pas digabungkan dengan setelan jas sampai tuksedo. Sedang yang lain lebih pas digunakan dengan style smart kasual yang lebih disenangi kelompok profesional muda.
1. Wholecut/Cap-Toe Oxford
Adalah mode sepatu pantofel pria Oxford yang hampir tidak mempunyai penambahan jahitan, brogue, serta motif yang lain. Desainnya yang sederhana berikut yang membuat tampak makin berkualitas.
Oxford sendiri ialah mode sepatu pantofel lelaki dengan skema tali mode tertutup. Masalahnya susunan tempat eyelet dijahit dengan tongue di bawahnya.
Tali ini cuma berperan untuk keseimbangan ruangan di kaki. Tali mode tertutup ini dapat membuat telapak kaki bertambah ramping.
Wholecut bermakna dia cuma dibikin dari 1 potongan kulit, bukan beberapa potongan yang dikombinasi. Selain itu, cap-toe diikuti dengan aksen jahitan di toe box yang berupa horizontal.
Design ini begitu direferensikan untuk acara sangat resmi. Dia pas digabungkan dengan tuksedo, jas, blazer, sport coat, baju, celana bahan wol atau katun, serta dasi.
2. Semi-Brogue Oxford
Semi-Brogue Oxford masih membuat penggunanya tampak profesional, tetapi lebih enjoy dari wholecut/cap-toe Oxford. Seperti namanya, mode sepatu pantofel pria ini adalah gabungan dari Oxford serta Brogue.
Brogue sendiri diikuti dengan motif berupa lubang yang berperan menyalurkan hawa. Pada Semi-Brogue Oxford, lubang ini umumnya berada di sisi cap-toe serta jahitan di vamp-nya.
Keunikan yang lain ialah pemakaian beberapa potongan kulit dengan tepian bergerigi. Dia sangat pas digabungkan dengan setelan jas, blazer, sport coat, celana wol, atau jeans gelap.
3. Wingtip Oxford
Wingtip Oxford hampir serupa dengan Semi-Brogue Oxford. Akan tetapi, sisi cap-toenya berupa wingtip. Bila disaksikan dari mata pengguna, serupa dengan huruf M yang menjorok mengarah kaki.
Design wingtip ini akan memberi kesan-kesan vintage. Namun resmi dengan gabungan karakter tali tertutup dari Oxford.
Dia juga masih tetap patut Kamu gabungkan dengan setelan jas serta sport coat. Untuk bawahan, Kamu dapat kenakan celana bahan wol serta katun, atau jeans berwarna gelap untuk moment yang lebih casual.
4. Plain/Cap-Toe Derby
Untuk hadir moment sah yang tidaklah terlalu resmi, plain/cap-toe Derby bisa saja pilihan. Mode sepatu pantofel pria ini selintas hampir serupa dengan plain/cap-toe Oxford.
Ketidaksamaan pentingnya ialah skema tali terbuka yang dipunyai Derby. Seperempat susunan eyelet-nya malah dijahit di susunan permukaan atas.
Skema tali ini sangat mungkin Derby muat digunakan pemilik ukuran kaki yang semakin besar. Tetapi, akan membuat telapak kaki penggunanya kurang ramping hingga kesan-kesan resmi pun menyusut.
Meskipun begitu, plain/cap-toe Derby masih tetap dapat digabungkan dengan jas. Diluar itu, dia pun pas digunakan dengan jeans serta celana bahan katun atau wol.
5. Single Monk Strap
Ingin mode sepatu pantofel pria yang unik namun profesional? Single Monk Strap ini jawabannya.
Single Monk Strap di inspirasi dari alas kaki yang seringkali digunakan beberapa biarawan. Desainnya begitu sederhana. Tidak mempunyai tali tetapi strap dengan gesper supaya tidak gampang terlepas.
Walau sederhana, Monk Strap termasuk juga mode pantofel pria sangat moderen dibandingkan yang lain. Strap tunggal di dekat pergelangan kaki pun membuat telapak kaki lebih ramping serta pas untuk style smart kasual.
Mode sepatu pantofel pria ini dapat digabungkan dengan setelan jas tanpa ada dasi. Diluar itu, pas pun digunakan dengan celana bahan katun atau wol, pun jeans berwarna gelap.
6. Double Monk Straps
Seperti namanya, Double Monk Strap ini mempunyai dua strap. Umumnya, strap ini ada di dekat pergelangan kaki serta dekat toe.
Penampilannya memang moderen hingga kesan-kesan formalnya dikit menyusut. Tetapi, double monk strap masih tetap wajar digunakan kerja. Ditambah lagi bila digabungkan dengan celana bahan katun, wol, serta tas kerja.
Double Monk Straps juga pas digunakan keseharian dengan style smart kasual. Kamu dapat tampil bagus tetapi masih smart dengan mode sepatu pantofel lelaki sekali ini.
7. Semi-Brogue Derby
Semi-brogue Derby hampir serupa dengan semi-brogue Oxford tetapi mempunyai skema tali terbuka. Mode sepatu pantofel pria ini pas untuk moment yang tidaklah terlalu sah serta penggunaan keseharian.
Semi-brogue Derby dapat digunakan dengan celana katun, wol, atau jeans. Jauhi menggunakannya dengan jas sebab alas kaki Kamu telah begitu “ramai” dengan beberapa detailnya.
8. Longwing Derby
Adalah kombinasi pada Derby dengan Brogue. Akan tetapi, lubang Brogue ini terdapat memanjang dari wingtip sampai ke sisi belakang tumit.
Brogue yang memanjang ini akan memberikan kesan-kesan sporty namun resmi. Dia dapat digabungkan dengan style smart kasual mana saja. Ditambah lagi bila bahan dasarnya ialah suede, bukan kulit.
9. Suede Bucks
Adalah mode sepatu pantofel lelaki Derby polos tanpa ada dekorasi penambahan. Seperti namanya, alas kaki ini umumnya dibikin berbahan suede atau nubuck.
Suede bucks dapat digabungkan dengan blazer atau setelan jas tipis berwarna cerah. Untuk moment yang lebih casual, gabungkan dengan kaos polos di dalamnya. Pilih warna abu-abu yang netral serta gampang dipadupadankan.
10. Loafer
Mode sepatu pantofel lelaki ini mungkin sangat sesuai arti sebetulnya dalam KBBI. Ciri khasnya ialah skema muka yang dibikin pada sebuah jalur dari toe sampai pergelangan kaki.
Loafer awalannya digunakan menjadi sandal rumah oleh Raja George VI dari Inggris. Dia baru popular menjadi dress shoe sesudah digunakan beberapa entrepreneur serta pengacara di Amerika, 1960-an yang lalu.
Waktu itu, mereka menggabungkan loafer dengan setelan jas. Tahun 1966, satu diantara merek populer melaunching loafer dengan strap logam yang membuat makin mewah. Popularitasnya menjadi dress shoe juga makin terangkat.
Di dunia moderen, alas kaki type ini tidak cuma digunakan oleh pria. Banyak pula sepatu pantofel wanita yang memakai mode ini.